Radar Gelombang Kontinyu (Continuous Wave Radar)
Radar dengan bentuk
sinyal berupa gelombang kontinyu mempunyai prinsip kerja yaitu transmitter
memancarkan gelombang dengan frekuensi f0 secara terus-menerus
melalui isolator, sehingga radar jenis ini harus menggunakan antenna
transmitter dan receiver yang berbeda. Oleh isolator, gelombang kontinyu tersebut diteruskan
ke antena dan sebagian kecil gelombangnya bocor menuju detektor. Gelombang
dengan frekuensi f0 tersebut oleh antena diteruskan ke udara bebas,
kemudian apabila di udara bebas ada target yang bergerak dan mempunyai
kecepatan relatif terhadap Radar ditangkap oleh gelombang tersebut, maka target
akan memantulkan gelombang echo dengan frekuensi f0 + fd
sesuai dengan Azas Doppler.
Gelombang echo yang berfrekuensi
f0 + fd akan diterima oleh antenna receiver.
Kemudian
gelombang echo tersebut diteruskan ke isolator untuk menuju ke detektor. Oleh detektor, gelombang echo
dicampur dengan f0 yang
datang dari kebocoran isolator yang amplitudonya lebih besar daripada gelombang
echo. Dari percampuran tersebut,
detektor menghasilkan gelombang-gelombang dengan bermacam-macam frekuensi
(output detektor). Gelombang-gelombang tersebut diteruskan ke LPF dan yang
lolos hanya gelombang dengan frekuensi fd saja. Gelombang dengan frekuensi fd
kemudian dikuatkan dan diteruskan dan ditampilkan pada display.
Karena Radar ini mempunyai prinsip kerja memancarkan gelombang kontinyu
secara terus menerus, maka Radar harus menggunakan antena transmitter dan
receiver yang terpisah. Blok diagram CW Radar dapat digambarkan pada gambar 2.4.
NBF (Narrow Band Filter) atau
disebut juga Doppler Filter Bank
dapat diimplementasikan dengan FFT (Fast
Fourier Transform) [2]. Jika suatu Doppler
Filter Bank diimplementasikan dengan FFT berukuran NFFT, dan
Bandwidth NBF (FFT Bin) adalah Δf, maka Bandwidth Doppler Radar efektifnya adalah NFFT Δf /
2.
Pada CW Radar, untuk menghitung jarak target dapat
dilakukan dengan menggunakan suatu timing mark yang dibandingkan antara
transmit dan receive-nya. Timing mark dapat diimplementasikan dengan
menggunakan modulasi bentuk sinyal, salah satunya dengan LFM (Linear Frequency Modulation).
LFM merupakan suatu modulasi yang digunakan oleh CW Radar untuk dapat
menghitung jarak dan frekuensi Doppler [2]. Modulasi
ini dapat digambarkan dengan bentuk segitiga, sinusoidal, gergaji, maupun
bentuk yang lain. Untuk target diam, frekuensi beat, fb dapat
didefinisikan sebagai selisih antara sinyal transmit dan receive sesuai
persamaan:
fb = freceived –
ftransmitted
Secara
lebih jelas, LFM [2] dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar Signal LFM untuk target diam [2]
Sedangkan untuk target yang bergerak, ada dua frekuensi
beat, yaitu fbu (Frequency
Beat Up) dan fbd (Frequency
Beat Down). LFM untuk target bergerak [2] dijelaskan pada gambar selanjutnya.
Pada
CW Radar, perhitungan time delay dan
jarak maksimum dapat ditentukan dengan persamaan seuai dengan referensi [2]:
Gambar Signal LFM untuk target bergerak [2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar