Radar Pulsa (Pulsed Radar)
Radar pulsa memancarkan dan
menerima deretan sinyal pulsa yang telah termodulasi. Penentuan jarak
didapatkan dari perhitungan selisih waktu antara pulsa yang telah
ditransmisikan dengan pulsa yang diterima oleh receiver, sesuai dengan rumus:
dimana:
S
= Jarak Radar ke target
c
= Cepat rambat gelombang elektromagnetik ( 3 x 108 m/s)
Δt = Selisih waktu
antara pulsa transmit dan receive
Perhitungan frekuensi doppler dapat
dilakukan dengan dua cara pendekatan. Yang pertama, jika jarak dapat dihitung
secara akurat, maka doppler dapat diturunkan dari rumus kecepatan perubahan
jarak terhadap perubahan waktu, sesuai dengan persamaan pada referensi [2]:
Akan tetapi, cara ini mempunyai kelemahan,
yaitu bekerja dengan baik jika perubahan jarak yang terjadi tidak berubah
secara drastis terhadap perubahan waktu. Sebaliknya, Radar pulsa memanfaatkan
beberapa filter Doppler.
Berikut ini merupakan blok
diagram dari sebuah Radar Pulsa [2] , yaitu:
Gambar Blok Diagram Radar Pulsa [2]
Radar dengan sinyal bentuk pulsa
dapat didefinisikan dengan beberapa parameter sebagai berikut:
a.
Frekuensi
carrier, yang dapat bervariasi yang bergantung pada kebutuhan desain dan misi
sebuah Radar.
b.
Lebar
pulsa, yang erat kaitannya dengan bandwidth dan menentukan besarnya range
resolution.
c.
Teknik
modulasi yang berbeda, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan Radar.
d. PRF (Pulse Repetition Frequency) yang erat kaitannya dengan daya transmit dan range ambiguities.
d. PRF (Pulse Repetition Frequency) yang erat kaitannya dengan daya transmit dan range ambiguities.
PRF (Pulse
Repetition Frequency)
PRF ada tiga macam [2],
yaitu:
a.
Low PRF, yang mampu
mendapatkan jarak yang akurat, jangkauan yang jauh, tetapi menimbulkan Doppler ambiguities yang besar, sehingga susah
digunakan untuk mendeteksi kecepatan target.
b.
Medium PRF, yang dapat
mengatasi Doppler dan Range ambiguities,
bahkan mampu menyediakan daya transmit rata-rata yang cukup, bila dibandingkan
dengan Low PRF.
c.
High PRF, dapat menyediakan
daya transmit yang besar dan kemampuan deteksinya dalam meniadakan clutter, tetapi sangat besar peluangnya
dalam range ambiguities. Sehingga baik digunakan dalam pendeteksian kecepatan
target.
Perbedaan ketiga jenis
PRF di atas, dapat dilihat dengan jelas pada tabel berikut:
Tabel Perbedaan Jenis-Jenis
PRF [2]
PRF
|
Range Ambiguities
|
Doppler Ambiguities
|
Low
|
Tidak
|
Ya
|
Medium
|
Ya
|
Ya
|
High
|
Ya
|
Tidak
|
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa jika radar
dirancang untuk menghindari range ambiguous, maka digunakan Low PRF. Hal ini lah yang menjadi alasan
mengapa suatu Radar Surveillance
dengan jangkauan yang jauh, memanfaatkan prinsip Low PRF. Kita tidak dapat menentukan suatu batasan antara Low, Medium, dan High PRF dengan batasan
range khusus. Karena, cara membedakan antara ketiga PRF tergantung dari mode
operasi Radar, misalnya PRF 3 KHz dianggap sebagai Low PRF jika kemampuan deteksi maksimumnya kurang dari 30 km. Namun
dapat juga dianggap sebagai medium
PRF jika kemampuan deteksi maksimumnya lebih dari 30 km.
Range dan Doppler Ambiguities
Pada sebuah Radar pulsa
dapat terjadi range ambiguous, jika
pada transmisi pulsa yang kedua dilakukan sebelum sinyal echo dari pulsa
pertama diterima oleh Radar. Susunan filter Doppler mampu untuk mengatasi
Doppler dari target selama antisipasi pergeseran Doppler kurang dari satu
setengah bandwidth masing-masing
filter. Doppler ambiguities dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar Spektrum pulsa yang ditransmit dan diterima oleh Radar,
serta Doppler bank (a) Doppler dapat
diatasi (b) Terjadi Doppler ambiguities [2]
Mengatasi Range Ambiguity
Misalkan pada sebuah Radar pulsa mempunyai dua PRF, yaitu fr1
dan fr2 untuk mengatasi Range
ambiguity, Radar tersebut juga mempunyai unambiguous range Ru1 dan Ru2[2]. Dimana
kedua range ambiguity tersebut
mempunyai jangkauan unambiguous yang
sangat pendek, dibandingkan dengan jangkauan yang diinginkan ( Ru
>> Ru1, Ru2 ). t1 dan t2
merupakan selisih waktu antara pulsa yang ditransmisikan dengan pulsa yang
diterima oleh Radar. Pulsa Radar [2] tersebut digambarkan
secara jelas pada gambar berikut.
Range ambiguity
pada Radar pulsa dapat diatasi dengan menggunakan beberapa PRF [2].
Untuk kasus seperti Radar diatas, dapat digunakan tiga PRF yang dapat
ditentukan besarnya dengan rumus fr1=N(N+1)frd, fr2=N(N+2)frd,
dan fr3=(N+1)(N+2)frd, dimana N adalah bilangan integer
dan frd adalah besarnya PRF yang diinginkan.
Gambar Mengatasi Range
Ambiguity [2]
Mengatasi Doppler
Ambiguity
Doppler ambiguity
dapat dianalogikan seperti range
ambiguity, sehingga untuk mengatasinya dapat dengan metode yang hampir
sama.
Sebuah Radar Pulsa dapat dirancang dengan besarnya PRF [2] yaitu:
Dimana fdmax
merupakan frekuensi Doppler target yang
dapat diantisipasi oleh Radar, sedangkan vrmax merupakan kecepatan
target yang dapat diantisipasi oleh Radar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar