"Sistem radar baru yang diberi nama Thamen itu sepenuhnya karya para pakar dalam negeri dan akan bergabung dalam barisan pertahanan udara Republik Islam dalam 10 hari mendatang," ujar Brigjen Esmaili seperti dikutip IRNA.
Pada tahap pertama, sistem radar itu akan ditempatkan hanya di satu area akan tetapi seara bertahap juga akan dipasang ke berbagai wilayah. Brigjen Esmaili juga menegaskakan bahwa pangkalan militer di seluruh wilayah Iran telah meningkatkan pemasangan sistem informasi produksi lokal, yang menurutnya 'unik' di kawasan Timur Tengah.
Guna meningkatkan kemampuan pertahanan udaranya, militer Iran menggelar manuver militer defensif besar bersandi Tharallah di wilayah selatan negara ini pada bulan Februari lalu, dengan mengerahkan stasiun radar dan radar mobil produksi dalam negeri Kashef dan sistem radar Matla' al-Fajr.
Selain Kashef dan sistem radar Matla' al-Fajr, sistem radar pengintai Kasta dan sistem radar mobil Nebo juga dikerahkan untuk mendeteksi, mengidentifikasi dan melaporkan gerakan musuh kepada unit-unit operasional.
Iran menegaskan bahwa latihan militer tersebut bersifat defensif dan mengandung pesan perdamaian dan persahabatan untuk negara-negara sahabat dan regional. Selain itu, Republik Islam juga mengundang negara-negara regional untuk terlibat dalam program manuver maritim bersama dengan pasukan Iran.
Dikutip dari: Republika Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar